SUNGAIPENUH, JAMBI - Pesona Ahmadi Zubir sebagai pemimpin kharismatik dan humanis sukses menarik perhatian masyarakat Koto Lolo, Kecamatan Pesisir Bukit, Kota Sungaipenuh pada penutupan acara rangkaian lomba kemerdekaan malam tadi. Keagungan pesona sosok yang menyandang gelar Depati Pagar Negeri Koto Lolo, wilayah Lima Koto terpancar jelas saat dirinya menjadi magnet yang mampu menarik hadirnya lautan massa untuk berhimpun guna menyambut kehadirannya di Jalan Muradi, Koto Lolo.
Bukan sekedar bahasa narasi yang mengada-ada. benar saja menurut pantauan awak media, lautan massa tersebut terlihat menggelegar dan menggelora untuk bertatap wajah dengan tokoh yang meyandang status Putera Asli Pesisir Bukit.
Tingginya antusiasme masyarakat dalam menyambut suami dari Herlina Abdullah anak batino Pesisir Bukit Sungaipenuh ini, dikarenakan dia telah lama berinteraksi dan dikenal dekat oleh masyarakat sebagai sosok yang bersahaja dan penuh wibawa. Tentunya kedekatannya dengan mayarakat tidak tejadi di musim politik saja.
"Ya, kamai lah lama mengenali pak Ahmadi. Die sudah berbuat untuk kamai Kuto Lula, Lima Koto umumnyo. Pokoknyo kami tetap Pak Ahmadi. Lihat sendiri kami yang ramai malam ini. Kami solid, loyal dan siap militan untuk beliau", ujar Heri Yadi yang merupakan tokoh pemuda setempat, (22/08/24).
Selanjutnya, menurut tokoh adat Dahlan Kari, Dpt, mengatakan, putih kapas dapat di lihat, putih hati berkeadaan inilah massa yang ramai. Selanjutnya dia menuturkan, antusiasme masyarakat yang memadati lokasi acara dapat dilihat di jalan Muradi di area yang juga terbuka. Massa hadir dengan suka rela untuk menyambut Ahmadi Zubir yang pada Pilwako ini menggandeng Ferry Satria sebagai Calon Wakil Walikota.
Baca juga:
Tony Rosyid : Siapa Calon Gubernur DKI 2024?
|
"tentunya masyarakat sangat antusias dalam menyambut Depati kami (Ahmadi Zubir). Beliau pemimpin sekaligus Depati Koto Lolo dan putra asli Pesisir Bukit. Uhang kito. Bukan hal yang aneh jika masyarakat secara spontan berduyun-duyun untuk menyambut Pak Ahmadi. Semuanya tidak kita setting dan tidak kita lebih-lebihkan. Bisa diberitakan berdasarkan fakta. Inilah adanya", tutupnya. (*)